Hidup
damai berarti merasakan ketenangan dalam hidup tanpa merasa terbebani dengan
suatu “beban” masalah. Karena setiap makhluk hidup pasti memiliki masalah, lalu
apakah kita bisa berdamai dengan diri sendiri? Tentunya bisa.
Mungkin
ini terdengar sangat klise. Tapi nyatanya, untuk sebagian orang sulit untuk
mendapatkan kedamaian tersebut. Tapi,
tahukah anda sebenarnya yang menentukan damai atau konflik dalam diri kita
adalah kita sendiri?, Berikut tips yang akan penulis berikan kepada anda.
1.Jangan Melawan Pikiran Diri
Sendiri
a. kita terima terlebih dahulu pada diri kita bahwa kita tidak bisa langsung tenang pada awal mendapatkan masalah. Karena, apabila kita mempermasalahkan pada diri kita bahwa kita tidak dapat tenang, justru kita akan mendapatkan masalah baru lagi, bahwa kita orang yang sulit tenang. Pada saat pikiran hanya memutar-mutar disitu-situ saja dan emosi kita sudah tidak meledak-ledak lagi itu tandanya kita sudah tenang. Baru kita ke tahap selanjutnya.
b. di pikiran kita ada yang namanya automatic thought (pikiran otomatis) , yaitu komentar-komentar yang muncul tiba-tiba dalam diri kita. sebagai contoh, kita menyatakan cinta pada seseorang, lalu orang tersebut menolak kita. pikiran kita otomatis akan mengatakan bahwa kita orang yang tidak menarik, tidak asik, sulit mendapatkan jodoh dan lain-lain. Padahal, komentar-komentar yang muncul itu seringkali tidak logis. Padahal bisa saja, ada banyak yang menyukai kita, baik paras kita, cara kita berbicara dan lain-lain. Tetapi, kita cenderung memilih untuk melupakannya secara tanpa sadar.
lalu bagaimana cara menghadapi automatic thought tersebut? Pada saat diri kita sudah tenang, dan pikiran-pikiran negatif masih muncul, cukup katakan “IYA” atau setujui setiap komentar-komentar yang muncul, ketimbang kita melawannya.
Sebagai contoh, diri kita berkomentar “saya memiliki wajah yang jelek”, setujui saja dan katakan IYA. Lalu akan muncul lagi komentar, “saya sulit mendapatkan jodoh” setujui saja dan katakan “IYA”. Sampai saatnya diri kita berkomentar “saya tidak bisa tenang, percumah saja” sekali lagi, setujui saja dan katakan, “IYA”. Maka pikiran anda otomatis akan lebih tenang.
karena, dari pada kita melawan diri kita, “bahwa saya tidak jelek, buktinya blablablabla” itu akan memunculkan pikiran-pikiran otomatis lainnya yang malah menjadikan diri kita frustasi. Cara tersebut hampir sama ketika kita menghadapi orang yang mem-bully kita. yang selalu mengolok-ngolok kita dari arah manapun.
a. kita terima terlebih dahulu pada diri kita bahwa kita tidak bisa langsung tenang pada awal mendapatkan masalah. Karena, apabila kita mempermasalahkan pada diri kita bahwa kita tidak dapat tenang, justru kita akan mendapatkan masalah baru lagi, bahwa kita orang yang sulit tenang. Pada saat pikiran hanya memutar-mutar disitu-situ saja dan emosi kita sudah tidak meledak-ledak lagi itu tandanya kita sudah tenang. Baru kita ke tahap selanjutnya.
b. di pikiran kita ada yang namanya automatic thought (pikiran otomatis) , yaitu komentar-komentar yang muncul tiba-tiba dalam diri kita. sebagai contoh, kita menyatakan cinta pada seseorang, lalu orang tersebut menolak kita. pikiran kita otomatis akan mengatakan bahwa kita orang yang tidak menarik, tidak asik, sulit mendapatkan jodoh dan lain-lain. Padahal, komentar-komentar yang muncul itu seringkali tidak logis. Padahal bisa saja, ada banyak yang menyukai kita, baik paras kita, cara kita berbicara dan lain-lain. Tetapi, kita cenderung memilih untuk melupakannya secara tanpa sadar.
lalu bagaimana cara menghadapi automatic thought tersebut? Pada saat diri kita sudah tenang, dan pikiran-pikiran negatif masih muncul, cukup katakan “IYA” atau setujui setiap komentar-komentar yang muncul, ketimbang kita melawannya.
Sebagai contoh, diri kita berkomentar “saya memiliki wajah yang jelek”, setujui saja dan katakan IYA. Lalu akan muncul lagi komentar, “saya sulit mendapatkan jodoh” setujui saja dan katakan “IYA”. Sampai saatnya diri kita berkomentar “saya tidak bisa tenang, percumah saja” sekali lagi, setujui saja dan katakan, “IYA”. Maka pikiran anda otomatis akan lebih tenang.
karena, dari pada kita melawan diri kita, “bahwa saya tidak jelek, buktinya blablablabla” itu akan memunculkan pikiran-pikiran otomatis lainnya yang malah menjadikan diri kita frustasi. Cara tersebut hampir sama ketika kita menghadapi orang yang mem-bully kita. yang selalu mengolok-ngolok kita dari arah manapun.
2. Terima Semua Pujian.
Pada
saat teman-teman anda memuji, anda “wajahmu
indah sekali” atau “anda pintar sekali bisa mendapatkan nilai yang bagus” terimalah
semua pujian itu, cukup ucapkan terima kasih, atau senyum saja. Jangan membantah
dengan kalimat-kalimat negatif seperti “tidak ah, saya jelek” atau “ini tidak
seperti yang kamu lihat, sebenarnya aku bodoh”. berbahagialah masih ada yang
memuji anda. Tahukah anda, orang-orang yang memuji anda, mereka telah munurunkan
gengsinya, menggunakan energinya, dan menunggu momen yang tepat, untuk memuji
anda. Bukankah itu adalah usaha besar yang teman anda lakukan untuk membuat
anda bahagia?. Apa yang teman anda rasakan ketika anda membantah pujian
darinya? Ada sedikit kecewa pastinya di dirinya, dan mungkin saja, teman anda
akan malas memuji anda untuk kedua kalinya. berbahagialah masih ada yang memuji
anda, ingat-ingat semua pujian itu. Jadikan itu sebagai power untuk anda ketika anda down.
Tapi ingat, cukup tanam dalam diri, jangan diucapkan ke orang lain bahwa anda
pernah dipuji atau anda akan di cap sombong oleh orang lain. Bukankah sudah
banyak masalah-masalah yang membuat anda sedih? Lalu mengapa menghindari
kebahagiaan?.
Comments
Post a Comment