Awalnya
memang HTS terlihat simpel, bebas dan gaada kata pisah serta sakit hati buat
putus kaya pacaran. Walaupun HTS
biasanya masih tetap bermesraan, panggil aku kamu, kemana-kemana bareng, chatting setiap hari, ngepost poto
bareng dan lain lain. Tapi, pas ditanya
kalian pacaran?. Biasanya akan dijawab, engga kok kita ga pacaran. Ehem.okeoke.
Tapi apa sih hubungan tanpa status? Hubungan
tanpa status atau HTS itu hubungan yang merasa saling memiliki tapi:
- Tanpa nembak atau
- Tanpa mengungkapkan ikatan janji yang pasti atau
- Tanpa bilang “bulan sekian kita nikah ya!” atau
- Memberi kepastian tapi setengah-setengah, misalnya menjanjikan nikah tapi gatau kapan.
- Salah satu pasangan bilang “kita jalanin dulu aja ya!”
kalo hubungan kalian tidak seperti diatas/hubungan kalian pernah mengucapkan sebuah komitmen berarti hubungan kalian berstatus ya, bukan hubungan tanpa status. Walaupun salah satu dari kalian gapernah nembak. Karna hubungan kalian jelas, kau miliku dan ku milikmu atau jelas hubungan kalian mau kemana. Terdapat komitmen, walaupun kalian gaada yang nembak. Sebenarnya sama saja dengan pacaran.
Tapi, zaman sekarang HTS sering kali dipilih karena:
- Mencintai tapi tidak ingin membentuk ikatan karena, ingin gaada pisah seperti pacaran dengan mantan sebelumnya. Atau
- Sayang tapi takut merusak pertemanan/persahabatan atau
- Menganggap pacaran itu membosankan atau
- Menganggap berkomitmen itu terlalu terikat
- Sayang tapi tidak terlalu yakin atau
- Sayang tapi takut dosa (ya kalo masih mesra-mesraan dan chattingan tiap hari, ya sama aja kaya pacaran, istilahnya aja beda)
Tapi, tahukah anda kalo HTS ternyata lebih banyak gaenaknya dibanding pacaran? Berikut 9 alasan HTSan itu gaenak!
- Tanpa nembak atau
- Tanpa mengungkapkan ikatan janji yang pasti atau
- Tanpa bilang “bulan sekian kita nikah ya!” atau
- Memberi kepastian tapi setengah-setengah, misalnya menjanjikan nikah tapi gatau kapan.
- Salah satu pasangan bilang “kita jalanin dulu aja ya!”
kalo hubungan kalian tidak seperti diatas/hubungan kalian pernah mengucapkan sebuah komitmen berarti hubungan kalian berstatus ya, bukan hubungan tanpa status. Walaupun salah satu dari kalian gapernah nembak. Karna hubungan kalian jelas, kau miliku dan ku milikmu atau jelas hubungan kalian mau kemana. Terdapat komitmen, walaupun kalian gaada yang nembak. Sebenarnya sama saja dengan pacaran.
Tapi, zaman sekarang HTS sering kali dipilih karena:
- Mencintai tapi tidak ingin membentuk ikatan karena, ingin gaada pisah seperti pacaran dengan mantan sebelumnya. Atau
- Sayang tapi takut merusak pertemanan/persahabatan atau
- Menganggap pacaran itu membosankan atau
- Menganggap berkomitmen itu terlalu terikat
- Sayang tapi tidak terlalu yakin atau
- Sayang tapi takut dosa (ya kalo masih mesra-mesraan dan chattingan tiap hari, ya sama aja kaya pacaran, istilahnya aja beda)
Tapi, tahukah anda kalo HTS ternyata lebih banyak gaenaknya dibanding pacaran? Berikut 9 alasan HTSan itu gaenak!
1. Cemburu? You Have No Power Here!
Pastinya
kita tidak ingin pasangan kita di dekati orang lain. Kalau hubungan
pacaran/berkomitmen, Pada saat pasangan kita di dekati orang lain, kita bisa
berdiskusi, bernegosiasi, dan win-win solution. karena hubungannya sudah jelas
dan pasti.
Beda halnya dengan pasangan HTS. bagaimana jadinya ketika pasangan HTS kita didekati orang lain?. Ya cemburu. tapi apakah kita bisa bernegosiasi dan menuntutnya untuk menjauhi orang itu? Mungkin bisa, tapi tentunya ada rasa minder bahwa kita bukan siapa-siapanya, malah ujung-ujungnya gajadi menuntut. Atau, malah pada saat kita menuntutnya, malah diserang balik seperti, lah emang kita pacaran?. Trus langsung awkward deh karena yang nuntut juga gamau pacaran/berkomitmen.
Beda halnya dengan pasangan HTS. bagaimana jadinya ketika pasangan HTS kita didekati orang lain?. Ya cemburu. tapi apakah kita bisa bernegosiasi dan menuntutnya untuk menjauhi orang itu? Mungkin bisa, tapi tentunya ada rasa minder bahwa kita bukan siapa-siapanya, malah ujung-ujungnya gajadi menuntut. Atau, malah pada saat kita menuntutnya, malah diserang balik seperti, lah emang kita pacaran?. Trus langsung awkward deh karena yang nuntut juga gamau pacaran/berkomitmen.
2. Cinta Menjadi Terbagi
Atau
anda mau berdalih “ya namanya jg HTS
harus terima konsekuensinya lah deket sama siapa aja” tapi apakah dilubuk hati
yang terdalam anda, anda benar-benar ikhlas pasangan HTS anda di dekati orang
lain? Jadi apakah anda hanya cinta pada pasangan anda? atau membagi-bagi cinta
pada yang lain?
3. Rasa Bimbang Terus Menghantui
Serba
bimbang tiap melangkah. Semuanya serba setengah-setengah. Dikarenakan tidak
jelas apakah dia benar-benar sayang kepada kita? atau hanya ingin main-main
saja?.
4. Tidak Terbuka Satu Sama Lain
Gimana
mau terbuka, anda dan pasangan saja tidak saling yakin. Semuanya serba
tertahan. Mau ngajak jalan takut kepedean. Mau temenan doang udah sayang.
Timbul pertanyaan. Apakah dia benar-benar sayang kepada kita? apakah kata-kata
sayang itu cuma sekedar kata-kata? Apakah kita sebagai kekasih gelap? Apakah
kita akan ditinggal sebentar lagi?
5. Bingung Mau Dibawa Kemana Hubungan Ini
kalian berdua akan bingung, Mau jadi temen tapi kok romantis banget kalo malem? mau serius kok dia kadang gaada bates kalo deketin cewek/cowok pas gaada kita? Ditanya kita serius apa enggak, jawabnya jalanin dulu aja?. Semuanya serba setengah-setengah
6. Kalau Sudah Lama Tidak berkabar, Gatau Hubungan Ini Udah Putus Atau Masih Berjalan
Pertengkaran-pertengkaran
sudah biasa terjadi di suatu hubungan. kalo hubungan pacaran/ber-komitmen lalu
putus, kita akan langsung masuk ke fase usaha untuk move on.
Tapi beda halnya untuk pasangan HTS, pada saat mau bilang putus segan atau gaenak karena bukan siapa-siapa. Jadinya pergi dan tidak mengucapkan apa-apa. Lalu lawan pasangannya akan bertanya-tanya, apakah hubungan ini sudah berakhir? Atau hanya berantem biasa?. Akan ada fase kebimbangan sebelum masuk ke fase usaha move on. Pada saat sudah yakin hubungan ini sudah berakhir dan masuk ke fase usaha move on, tiba-tiba pasangan HTS menghubungi lagi. Terjadi kebimbangan lagi. Dan begitu seterusnya. Hati seperti dimainkan.
Tapi beda halnya untuk pasangan HTS, pada saat mau bilang putus segan atau gaenak karena bukan siapa-siapa. Jadinya pergi dan tidak mengucapkan apa-apa. Lalu lawan pasangannya akan bertanya-tanya, apakah hubungan ini sudah berakhir? Atau hanya berantem biasa?. Akan ada fase kebimbangan sebelum masuk ke fase usaha move on. Pada saat sudah yakin hubungan ini sudah berakhir dan masuk ke fase usaha move on, tiba-tiba pasangan HTS menghubungi lagi. Terjadi kebimbangan lagi. Dan begitu seterusnya. Hati seperti dimainkan.
7.Bingung Mau Mengakhiri Hubungan Gimana
Udah jenuh. Berantem terus. Mau
putus, etapi kan bukan pacar/gaada komitmen. Tapi tetep mau bilang putus aja deh.
Trus kata-kata pamungkas lawan pasangan
bakal bilang, lah emang kita pacaran?
8. Akhir Hubungan Yang Membingungkan.
Eh
malah gaada kejelasan. Ini udahan apa belom. Apa cuma brantem kaya biasa apa
gimana. Udah bener-bener yakin hubungan kita putus pas beberapa minggu/bulan lawan
pasangan kita punya. Pasangan. Baru. Lagi. HTS lagi pula. Jadinya, hati akan
diombang-ambing oleh ombak ketidakpastian terlebih dahulu. Baru anda yakin
hubungan kalian berakhir.
9. Menciptakan Harapan Kosong Kepada Orang Lain dan Mungkin Merugikan Anda.
Pada
saat ada orang lain mengira anda single dan yakin kepada anda, ingin membawa
anda ke pelaminan mungkin, mereka akan mencoba mendekati anda dengan usahanya
karena dia mengira anda single. Lalu, anda menanggapinya sampai pada akhirnya
dia menyatakan cinta, lalu anda menolaknya. Atau mengajak anda dinner, tapi
anda menolaknya. terus dia baru menyadari bahwa anda HTS dengan seseorang. Hati
orang tersebut hancur serta anda kehilangan orang yang mungkin tepat pada anda
dan anda tetap memilih orang yang bilang “jalanin aja dulu”.
Kesimpulannya,saya tidak menghakimi orang-orang yang berhubungan tanpa status. Tapi, bukan berarti anda sudah terlambat untuk mengungkapkan kepastian. Coba tetapkan hati anda terlebih dahulu, pikirkan dalam-dalam. Apakah anda hanya tidak yakin karena hal-hal yang tidak perlu dipermasalahkan misalnya hobinya tidak sama, tidak satu kantor, atau yang sudah saya sebutkan sebelumnya seperti ikatan itu membosankan. Kalau hanya itu, coba dipikirkan lagi untuk memberi kepastian.
tapi, kalau anda tidak yakin karena ada sebuah batu yang amat besar, berbeda agama, orang tua salah satu pasangan bersikeras tidak setuju dan lain-lain. Alangkah baiknya, daripada anda membuang-buang waktu kepada orang yang belum tepat dan ujung-ujungnya anda yakin sekali tidak akan bersatu. Berpisah bukanlah suatu hal yang salah. Anda bisa menggunakan waktu itu untuk meluangkan hobi, atau, mencari lagi orang yang lebih tepat.
Jadi, kapan mau memberi keputusan kepada pasangan HTS anda?
Comments
Post a Comment