Untukmu Yang Menemukan Tapi Tak Mampu Memiliki. Ada Suatu Cerita Untukmu.
Kenalin,
namanya Fred. Fred memakai kaca mata karena matanya minus dua. Fred menyukai
pakaian kaos oblong, celana jeans dan sepatu sneakers. Fred hanyalah sesosok lelaki biasa yang tidak memiliki
kelebihan yang bisa dibanggakan dan wajah Fred juga biasa saja. Dibilang
ganteng tidak dan jelek juga tidak. Fred,memiliki kisah cinta yang semuanya
selalu dirusak oleh orang ketiga. Sebanyak empat kali.
Oh maaf, maksudnya sebanyak lima kali. Tapi Fred
memiliki prinsip, tidak ingin mengecewakan siapapun dan tidak ingin
dikecewakan. Fred sedikit introvert.
Fred selalu melihat semua hal dari sisi positif. Saat teman-teman bahagia
karena Fred, Fred juga ikut senang. Tapi, ketika teman-temannya menangis, Fred akan
berusaha sebisa mungkin memotivasi temannya untuk bangkit. Walau terkadang
teman-temannya melupakan Fred ketika mereka sudah bahagia.
Pagi
hari sudah tiba. Fred memiliki jadwal kuliah pukul 08:00 pagi. Rumah Fred cukup
jauh, sehingga Fred harus berangkat jauh-jauh lebih awal. Ternyata Fred datang
45 menit lebih awal dari mulainya kelas. Kelas masih kosong. Fred memilih
menunggu duduk di kelas sambil mendengarkan playlist
favorit di handphonenya. Saat Fred
baru mendengarkan dua lagu, tiba-tiba saja ada yang menepuk dari belakang dan
berkata
“WEI!”
bentak temannya. Fred yang sedang asik mendengarkan lagu sontak saja hampir
terjatuh dari kursinya karena kaget.
“Ah Amanda, lo mah bikin kaget aja!” bentak Fred.
“HAHAHAHAHAHA lo lucu banget sih gitu aja kaget, sampe mau jatoh pula” Amanda
tertawa terbahak-bahak.
“Ngeselin banget si, kan gue lagi dengerin lagu trus bengong, ya kaget lah.”
Fred kesal.
“Jiaaahhh, emang lu mikirin apa sih sampe bengong segala, udah nih jangan galau
gua bawain roti tawar isi cokelat kesukaan lo!” kata Amanda sambil memberikan
roti tawar isi cokelat.
“Waahh ah Amanda mah gue jadi gaenak, abis gua maki-maki lu malah kasih roti
hehehe” Fred menerima roti tersebut sambil bergurau.
“udeh-udeh gue mau ke toilet dulu, mau ikut ga?”
“Hahahaha gila lu ya, btw makasih ya!”
Fred merasa senang mendapatkan roti kesukaannya.
“Yooo sama-sama ya!.” Amanda pergi ke toilet.
Kenalin,
dia Amanda. Sahabat Fred sejak awal masuk kuliah hingga semester akhir ini.
Fred dan Amanda selalu bersama-sama. Dari ke kantin, curhat bareng, belajar
bersama, bahkan sampai nungguin Amanda di depan WC buat makeup-an. Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Teman-teman
Fred sudah pada datang. Kelas pun di mulai. Tapi, entah kenapa Fred merasakan
ada yang kurang dikelas. Sosok misterius yang membuat hati Fred berdegup
kencang setiap melihatnya. Dia belum datang. Ya, sosok misterius itu bernama
Angelina atau sering dipanggil Angel. Angelina, seorang wanita yang
berlari-lari dipikiran Fred sejak pertama kali masuk kuliah. Pandangan Fred
terpaku pada pintu kelas. Fred menunggu kehadiran Angelina.
“FRED! PERHATIKAN KEDEPAN! ATAU KAMU MAU GANTIIN BAPAK DI DEPAN?!?!” pak dosen
marah.
“Maafkan saya pak”
“Hahahahaha, lu nungguin Angel ya!”
Amanda meledek Fred.
“Apaansih biasa aja kali gue sama
Angel!” Fred memasang muka biasa saja padahal yang dikatakan Amanda benar.
Tiba-tiba
pintu kelas terbuka. Ya, akhirnya Angelina datang juga. Wajahnya yang cantik,
kulit putih, hidungnya mancung, bibir yang tipis, mata yang indah dan bulu
lentik yang mampu mengikat siapapun yang melihatnya. Ohiya, dia wanita idaman
di kampus ini. Angelina memiliki sifat yang sangat pendiam. Saking pendiamnya
Angel bisa seharian tidak mengeluarkan kata-kata apapun ke temannya. Ya,
sependiam itu. Angel berlari kecil menuju kursi kelas karena telat. Tanpa
disangka-sangka Angel memilih kursi disebelahnya Fred. Fred berusaha untuk
tetap tenang walaupun hatinya berdegup kencang.
“Tadi udah bahas apa aja?” Angel sambil
mengambil catatan di tasnya.
“ Hah? oh lu ngomong sama gue hahaha. Hmm apa ya gue gatau hahahaha” Fred
grogi.
“Oh oke deh”
“SOALNYA DARI TADI GUE MIKIRIN LO!” Fred menjawab didalam hatinya.
Tanpa
terasa, kelas pun selesai. Angel memiliki kebiasaan langsung pulang tepat saat
kelas selesai. Sehingga Fred harus mencari cara agar dapat berbicara dengan
Angel walaupun sebentar. Fred berlari ke depan lift. Fred menunggu didepan lift.
Fred berharap Angel juga turun lewat lift.
Dugaan Fred benar, Angel berjalan ke lift
dari arah toilet.
“Hai, Ngel!” Fred menyapa dengan semangat.
“Yaaa” Angel tersenyum dan membuat matanya semakin indah. Lalu mereka berdua
pun masuk lift.
“Ngel, abis ini lu langsung latian nyanyi ya?” tanya Fred sambil menunggu lift sampai ke lantai dasar.
“Iya, inget aja Fred hehe. Gua duluan
ya! Bye!” Jawab Angel dengan suara lembut.
“Bye Ngel! Hati-hati ya!”
“Iya! Lu juga hati-hati Fred! Bye!”
“Bye Ngel!”
“Hahahaha Bye Fred!”
“Yaudah-yaudah hati-hati ya Ngel!”
“Hahahahahaha” Angel tertawa.
“BYEE!” Sepertinya ini kata bye yang
terakhir dari Fred.
“Yaaaaa!” Angel tersenyum.
Percakapan
sederhana itu sudah membuat Fred bahagia seharian. Beberapa langkah kemudian,
Fred melihat sesosok laki-laki sedang naik motor sport, sepertinya menunggu seseorang. Fred berharap lelaki itu
tidak menunggu wanita pujaannya,
Angelina. Karena yang Fred tau dari sahabatnya Angelina, Angelina tidak
memiliki pacar. Dia hanya memiliki seorang sahabat laki-laki bernama Calvin. Fred
memandang Angelina berjalan, dan yak dugaannya benar. Lelaki tersebut
memboncengi Angelina. Sebenarnya Fred tidak begitu yakin kalau itu sahabatnya
Angelina. Karena, masa iya sih hanya latihan nyanyi saja sampai-sampai diantar
sahabatnya. Lelaki tersebut dan Angelina pergi dan Fred tidak jadi bahagia
seharian dengan percakapan sederhana itu.
Beberapa saat kemudian Fred bertemu
Amanda yang baru saja keluar dari lift.
“Eh Amanda”
“Fred, ke kantin yuk gue laper banget nih.” Amanda memasang muka kelaparan.
“Yaudah yuk!”
Fred dan Amanda sampai ke kantin.
“Fred, lo mau beli apa? Biar gue beliin sini”
“Yah jangan dong, gaenak gue di jajanin terus sama lo Amanda”
“Udah lo duduk aja sana. Kemarin kan gue belum traktir lo pas gue ultah! Cepet
mau beli apa?” Amanda memaksa Fred.
“Hmm gue mau ayam penyet deh. Hehehe” Fred merasa malu.
“oke”
15 menit kemudian Amanda menghampiri Fred dengan ayam penyet yang di pesan.
“nih” Amanda sambil menyodorkan ayam penyet pesanan Fred.
“Thank you!” Fred senang mendapatkan makan siang gratis.
“Fred, tadi gue gangerti tau di kelas dosennya bahas apa hahahaha”
“Hahahahah, gue kira tadi lu ngerti soalnya muka lu serius banget” Fred sambil
memakan ayam penyetnya.
“Ohiya Fred”
“kenapa Nda?”
“Lo lagi deketin Angel ya” tanya Amanda sambil memakan makan siangnya.
*Fred tersedak*
“Kena … Kenapa lu bisa bilang gitu?”
“Keliatan kali. Dari cara lu mandang dia. Kan gue udah kenal lama sama lo. Jadi
gue hafal lah gerak-gerik lo”
“Hmmm sebenernya … iiiii …. iya sih hehehe” Fred seperti tidak rela rahasianya
terbongkar
“Kok lo mau sih sama dia. Dia kan gitu orangnya. Yang ada lu disakitin terus
sama dia.” Amanda berusaha meyakinkan Fred.
“Hmm karena dia cewek yang gua cari selama bertahun-tahun gue single. Gue ngerasa ga cocok sama semua
cewek. Kecuali sama dia” Jawab Fred sambil kepedesan.
“Apasih. Cewek kaya gitu lu perjuangin. Cuma modal misterius aja. Banyak yang
lebih cocok sama lu kali di kelas! ”
“Hah? Siapa yang cocok sama gue di kelas?”
“TAUAH BODO AMAT!” Amanda terlihat kesal.
“Loh, kok lo jadi marah gitu sih?” Fred kebingungan
“Abisan lo gapernah dengerin gue. Ujung-ujungnya juga lo sendiri yang
disakitin. Lo tuh udah lima kali kan disakitin sama cewek yang gacocok sama lo.”
“Engga Nda.
Dia itu beda dari mantan-mantan gue. Gue yakin banget.”
*Amanda
menggebrak meja*
“GUE PULANG
DULUAN. BYE.” Amanda terlihat marah.
“Yah kok tiba-tiba marah gini lagi enak makan juga. Yaudah deh bye Amanda!”
Fred
benar-benar bingung apa yang salah dengan perkataannya kepada sahabatnya
Amanda. Disuatu malam, tiba-tiba saja Angelina berlari-lari di pikiran Fred.
Pikiran Fred gelisah. Akhirnya Fred memutuskan untuk memberi pesan kepada
Angelina.
“ngeelll” tulis Fred kepada Angelina di aplikasi chat.
“Yaaa,
kenapa Fred?” Angelina membalas satu hari kemudian.
“Ngel, malam
minggu besok kosong ga?” Fred langsung membalas tepat saat pesan Angelina
masuk.
“lagi
kosong, kenapa emangnya?”
“ngopi yuk?”
Fred menekan tombol send dengan
gemetar dan ragu.
“hmmm, ngopi
dimana?”
“Ada coffee shop yang baru buka di deket
kampus. Lu kan suka foto-foto. Gua yakin lu bakal suka sama dekorasinya.” Fred
meyakinkan Angelina.
“Ohh Aesthetic Coffee Shop ya?”
“Iyaa itu
namanya. Gimana? Lu mau?”
“Boleh deh”
“Ok! See you tomorrow!” Jawab Fred dengan
bahagia.
Fred
sangat senang. Semenjak pertemuan di kedai kopi tersebut, hubungan mereka
semakin dekat. Selama berhari-hari Fred menemani Angelina ke toko buku,
menonton konser bersama dan menonton film layar lebar yang sedang hits. Mereka
mentertawai apapun hal konyol yang mereka lihat. Bahkan sabun di wastafel pun
bisa membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Ya, se-sepele itu bisa membuat
mereka tertawa. Beberapa hari kemudian, Saat kuliah sudah selesai, Amanda
menghampiri Fred.
“FRED!!”
Amanda dengan teriak memanggil Fred.
“Buset deh
pake teriak-teriak segala kaya di hutan. Ohiya Amanda, maafin ya buat kejadian
di kantin waktu itu. Kata-kata gue bikin lo ga nyaman. Lo jadi diemin gue
berhari-hari” Fred meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
“No need to say sorry. Emang guenya aja
kok yang lagi sensian waktu itu. Ohya Fred, temenin gue ke perpustakaan yuk”
Amanda menawarkan sambil tersenyum.
“
Perpustakaan? Kapan?”
“Sekarang
ini.”
“Duh sorry
ya, sekarang gue udah ada janji sama Angel. Tuh dia lagi nungguin gua dari
tadi.” Fred terlihat terburu-buru.
“SI ANGEL
LAGI!. SEKARANG LO GAPERNAH ADA WAKTU BUAT ORANG YANG CARE SAMA LO!” Amanda terlihat keceplosan.
“Care?” Fred kebingungan
“AH! UDAH
LAH. LO SANA PERGI SAMA CEWEK MISTERIUS ITU. GAUSAH CURHAT KE GUE KALO LO
DISAKITIN. BYE.” Amanda langsung pergi ke rumahnya.
“Yah, kok lo
marah lagi. Yaudah deh. Bye!”
Fred
menghampiri Angelina untuk bergegas jalan ke sebuah restoran dengan dekorasi menarik. Mereka memesan makanan dan duduk dikursi secara berhadap-hadapan.
“Ngel”
“Ya? A nih
gue suapin” Angelina sambil menyodorkan sendok ke mulut Fred.
“Hahahaha. Cute banget sih lo. Gimana restorannya?
Rekomended ga?” Fred sambil mengunyah makanan.
“Iya, bagus
banget. Gue suka.” Angelina sambil memfoto ruangan penuh dengan dekorasi yang
indah.
“Ngel, gue
pengen cerita.” Fred terlihat seperti ingin bicara serius
“Cerita aja
Fred”
“Lo tau ga
sih rasanya suka sama orang dari awal kuliah sampe sekarang, yang sebentar lagi
lulus. Trus lo belom sama sekali ngungkapin perasaannya”
“Hmm
pastinya gaenak sih. Dipenuhi kebimbangan-kebimbangan.” Angelina sambil minum.
“Ya betul.
Kadang kita kira dia suka sama kita dan kadang kita kira dia gasuka sama kita.
Gue lagi ngalamin ini Ngel.”
“Iya? Sama
siapa?”
“Dari pada
gue tahan – tahan terus perasaan ini. Sebenarnya sama … lo Ngel.”
“What? Hahahahah” Angelina terlihat
bingung dan senang.
“Lo ada hubungan spesial ga sama Calvin Ngel?
Soalnya lo deket banget kayaknya sama dia”
“hubungan
kaya gimana ya?” Angelina memastikan pertanyaan Fred
“Yaa
hubungan tentang cinta. hubungan tanpa status mungkin atau apapun itu.” Fred
bertanya dengan penasaran.
“Hubungan?
Gua gaada hubungan apapun sih sama Calvin.”
“Serius?”
“Iya gaada.
Eh liat deh di jendela, ada pelangi. Bagus bangett” Sambil menunjuk jendela.
“Wah iya
bener. Bagus.” Fred sambil memandang jendela.
“Ehiya terus
lanjutin dong. Kenapa lo suka sama gue?” Angelina terlihat sangat tertarik
dengan pembicaraan Fred.
“Selama 5
tahun gue mencari orang yang cocok sama gue. Tapi gue ga nemu-nemu.”
“Terus?”
“Sampai pada
akhirnya gue ketemu lo.”
“Ohh
Hahahahah. Tapi, kenapa lo ga ngungkapin dari dulu?”
“Karena,
saat itu gue mengira lo ada hubungan spesial sama Calvin. Dan gue yakin, kalo
gue nembak saat lo ada hubungan sama orang lain, lo pasti ga nerima gue.
Sedangkan, kesempatan nembak cuma sekali menurut gue. Jadi, sepertinya ini
waktu yang tepat”
“Keren. Lo
cukup sabar juga ya deketin gue”
“Ngel, lo mau
kan kita bangun suatu ikatan hubungan?”
“Hmm gimana
ya Fred. Gue ga kepikiran untuk ber-ikatan sih. Gue anggep lo sebagai temen
biasa aja bagi gue”
“… Oke,
berati sekarang jelas. Lo gasuka gue”
“Bukannya
gasuka, gimana ya. Gitu deh. Jangan sedih, Fred.”
“Hmmm HAHA.
Ga. Gue ga sedih”
“oke”
“MENURUT LO
AJA GIMANA RASANYA SUKA DARI LAMA TRUS LO TOLAK MENTAH-MENTAH. TRUS LO SURUH
GUE JANGAN SEDIH” Fred berbicara dalam hati.
“cobain deh
ini steaknya enak banget. Aaa”
Angelina sambil menyodorkan ke mulut Fred.
“ … ENGGA.
Gue lagi ga selera. Kenapa
sih. Kalo lo gasuka gue. Tapi lo berperilaku kaya suka sama gue selama ini. Trus
lo kaya tertarik sama apa yang gua
omongin tadi.”
“Kan tadi lo
cerita. Trus ya gue dengerin.”
“oh gitu?”
“Iya Fred”
“Ayo pulang.”
Fred sangat kecewa, tapi Fred tidak ingin menyakiti Angelina. Fred tetap
mengantarkan Angelina pulang. Fred sampai pada rumahnya Angelina.
“Bye Fred”
Angelina melepas helm.
“…” Fred
mengambil helm yang diberikan Angelina.
“Bye Fred
Bye Bye Bye”
“dadah” Fred
mengecilkan suaranya.
Fred
pulang menahan rasa kecewa. Dua hari kemudian, Angelina memposting sebuah foto
di akun instagramnya. Bersama dengan
… Calvin. Dengan caption, “ I love
you”. Fred tidak terima. Lalu, Fred menelfon Angelina.
“Ngel”
“Iya halo,
kenapa Fred?”
“Habis
posting foto sama Calvin di instagram
ya. Kenapa sih, lo ga jujur aja sama gue waktu itu. Kalo lo emang ada hubungan
sama Calvin. Gaperlu lah buat harapan-harapan ke gue. Basi tau ga.”
“Gue beneran
gaada hubungan apa-apa kok Fred. Gue baru-baru aja deket kaya gitu sama dia”
“Baru? Kalo
gitu kenapa gue bisa tau lebih dulu ya kalo hubungan lo sedeket itu. Padahal
yang ngejalanin elo.”
“Maafin gue
Fred”
“Emang lo cuma pengen biar banyak fans
aja kan. Lo seneng kan kalo banyak yang
nembak lo.”
“Ga gitu..”
“Bye” Fred mematikan
telfonnya.
“AAA SEMUANYA BRENGSEK!” teriak Fred didalam hati sambil menahan tangis. Karena Fred
tidak ingin terlihat sedih.
Fred benci Angel. Angel seorang
penipu. Angel tidak seindah yang dipikirkan Fred selama ini. Tidak seharusnya
Angel memberikan harapan apapun pada Fred. Dimana Fred sangat mencintai Angel
sebelumnya. Angel Tidak seharusnya berkata bahwa Angel tidak memiliki hubungan
apapun dengan Calvin. Fred yakin Angel bukan orang yang bodoh. Fred sangat amat
kecewa. Sosok misterius itu ternyata
seperti harta karun emas yang berisi ular beracun. Indah diluar tapi akan
meracuni siapapun yang berusaha membukanya. Tetapi, Fred berpegang pada
prinsip. Fred tidak boleh dendam.
Fred hanya meyakini. Dimana, yang baik akan
membuahkan hal baik. Yang buruk akan menerima timpalannya. Fred merasa tidak
bisa membahagiakan seorang wanita. Sehingga setiap wanita yang menjadi pasangan
Fred, semuanya mengecewakan. Lalu, Fred menelfon Amanda
“Amanda”
“Iya? Kenapa
Fred?”
“Boleh
ketemu di kantin kampus ga? Gue mau ngomong”
“Boleh. OTW
ya” Lalu, Fred bertemu Amanda di kantin.
“Nda”
“Iya lo mau
ngomong apa?” Amanda penasaran.
“Gue minta
maaf sama lo. Ternyata lo bener. Angelina ga seindah yang gue bayangin.”
“Apa!. Lo
pasti disakitin lagi sama cewek itu! Angelina emang cewek gatau diri!” Amanda
marah dan matanya berkaca-kaca.
“Dia penipu.
Gue emang ga di takdirin buat punya pasangan. Semua yang jadian sama gue selalu
mengecewakan. Gue berkomit untuk sendiri selamanya” Fred berbicara dengan tegas
*Tiba-tiba Amanda memeluk Fred sambil menangis*
“Fred, walopun semua orang yang lo sayang ngecewain lo, gue
janji gue akan terus ada disamping lo, selamanya.” Pelukan Amanda semakin erat.
“Thanks, Amanda. Lo emang orang yang selalu ada buat gue
selama ini.”
Fred
ingin hidup sendiri selamanya. Fred memilih untuk menghabiskan usianya untuk
menekuni hobinya. Yaitu, menulis.
Comments
Post a Comment